Syngenta dan KADIN Gelar GAP Training untuk Petani Jagung di Donggala

Para narasumber pada Pelatihan Petani Perkebunan Jagung di Desa Labuan Panimba Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa-Rabu (22-23/11/2022). Foto: Bahtiar Manadjeng

SULAWESI TENGAH, Kapitanews.id – Syngenta bersama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Donggala menggelar Good Agricultural Practices (GAP).

Kegiatan tersebut, berlangsung di Balai Litbangkes Donggala, Desa Labuan Panimba, Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa (22/11/2022).

GAP atau pelatihan petani perkebunan jagung ini, bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana cara bertani jagung dengan baik hingga pada aplikasi atau praktek yang tepat di lapangan.

Hal itu, senada dengan apa yang dikatakan oleh Regional Sales Manager PT. Syngenta Seed Indonesia wilayah Sulawesi dan Kalimantan, Bahtiar Manadjeng mengatakan bahwa, kegiatan ini bermaksud untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas bertani jagung para petani.

“Kegiatan ini, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman mereka mengenai tata cara budidaya jagung melalui training ini,” ucap Bahtiar Manadjeng ke awak media kapitanews.id Via WhatsApp, Rabu (23/11/2022) dini hari.

Manager PT. Syngenta Seed Indonesia wilayah Sulawesi dan Kalimantan ini, juga mengungkapkan harapannya akan adanya perkembangan produksi perkebunan jagung di wilayah tersebut setelah berakhirnya training itu.

“Harapan kita bahwa, para petani menerapkan budidaya di kebun yang akan berdampak pada peningkatan produktivitas atau produksi untuk setiap haktarenya karena rata-rata tingkat produktivitas di desa itu, masih sangat rendah,” tuturnya.

“Rata-rata produktivitas petani di desa ini, masih sangat rendah karena hanya mencapai 4 ton perhektare dan paling tinggi 5, makanya dalam kegiatan ini lebih menekankan petunjuk berbudidaya jagung yang benar. Kalau para petani bisa menerapkan pahaman yang didapatkan dalam kegiatan ini, bisa menghasilkan produktivitas 8 sampai dengan 10 ton perhektarenya dan tentunya juga akan meningkatkan hasil pendapatannya,” tambahnya.

Diketahui, sekitar 100 peserta dalam kegiatan itu, merupakan para petani.