TORAJA, Kapitanews.id – Silaturrahim dengan kerabat, sahabat dan keluarga di Kabupaten Toraja, Nurhan Tabau (NTB) menyempatkan waktunya berkunjung ke Coffee KAA, Rabu (03/05/2023) malam tadi.
Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, akrab dengan pemilik tempat bersantai tersebut yang sangat terkenal dikalangan pengusaha dan pencinta kopi, bahkan dikalangan para ahli tanaman kopi.
Dalam kesempatan itu, Nurhan Tabau berdiskusi santai, membahas tentang bagaimana kondisi petani kopi saat ini. “Kedepan, kebutuhan komoditas pertanian seperti kopi, sangat besar pengembangan dan pengolahannya, seharusnya terus ada inovasi teknologi, baik terkait penanamannya maupun pengolahannya agar memiliki nilai tambah bagi petani dan pengusaha,” ucap Nurhan Tabau yang akrab disapa NTB ini.
“Komoditas hasil pertanian seperti kopi harus terus terfasilitasi, baik melalui program pemerintah maupun melalui program investasi para pengusaha lokal,” tambahnya.
Sekaitan dengan hal tersebut, Pemilik Coffee KAA, Sulaiman Miting mengeluhkan, kurangnya perhatian pada varietas kopi jenis Todolo (kopi lokal) mengakibatkan, varietas kopi yang baru, lebih banyak dikenali daripada jenis kopi lokal ini.
“Varietas ini harus terus dilestarikan, jenis Kopi Todolo adalah jenis varietas yang sudah langkah saat ini, dengan masuknya berbagai varietas kopi yang baru. Padahal para penikmat kopi pastinya sudah tahu, jenis varietas arabika ini sangat bermanfaat bagi kesehatan dan digemari pasar ekspor, pengelolaannya mesti mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” kata Sulaiman.
Menanggapi keluhan itu, NTB meyakinkan Pemilik Coffee KAA bahwa dirinya, akan kembali lagi ke Toraja dan menemuinya dengan membawa tim pendamping petaninya.
“Dalam waktu dekat, saya akan kesini dengan tim saya, para ahli agronomi. Varietas kopi ini mesti dilestarikan dengan pendekatan budidaya yang benar, setelah tahap budidayanya mulai berjalan, tahap selanjutnya adalah melakukan sertifikasi, agar varietas ini benar-benar bisa menjadi varietas kopi khas di Toraja,” tuturnya.
Menurut NTB, dimasa yang akan datang, penduduk akan semakin bertambah, minuman dari biji kopi ini akan sulit terpenuhi jika tidak ada pendekatan baru yang dilakukan oleh para petani dan pengusaha.
“Saya percaya betul bahwa, terkadang cepatnya inovasi dikalangan para pelaku bisnis melampaui banyak rencana program pemerintah. Jika kedua stake holder ini berkolabirasi dengan petani lokal, pasti pendapatan petani dan pengusaha lokal bisa lebih cepat bertumbuh,” pungkas Bacaleg DPR RI Dapil Sulsel III ini.
“Pada masa sosialisasi gagasan dan pelayanan bagi masyarakat, yang rencana akan saya lakukan bersama dengan tim, salah satu yang menjadi isu utama adalah menjaga ketahanan pangan termasuk meningkatkan produksi tanaman kopi lokal yang bisa menjadi ciri tersendiri bagi Kabupaten Toraja. Saya akan mendampingi para petani kopi, baik pada fase budidayanya, pengolahannya dan pasarnya, jika semua berjalan, ekonomi masyarakat lokal akan terus berkembang,” tambahnya.
Setelah berpamitan dengan pemilik usaha kopi, Nurhan Tabau sempat mencoba kopi yang diracik langsung oleh pak Sulaiman Timing dan menilai, kopinya itu adalah jenis varietas yang betul-betul memiliki rasa khas, menjadi kali pertamanya menemukan dan menikmati kopi.
“Ini, kopi terenak yang pernah saya minum, saya belum pernah merasakan kopi tanpa gula yang nikmatnya luar biasa,” ungkap NTB.
“Semoga para petani kopi, jika sudah kami dampingi mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, saya akan kembali lagi dilokasi ini, berkolaborasi dan memperkuat ekonomi kerakyatan,” tutupnya.