Seputaran Bandara Andi Djemma Masamba Jadi Wisata Kuliner Dadakan

otret para pembeli takjil yang memadati seputaran Bandara Andi Djemma Masamba Kabupaten Luwu Utara, Minggu (02/04/2023). Foto: lhr

LUWU UTARA, Kapitanews.id – Bulan suci Ramadan menjadi bulan yang penuh berkah bagi seluruh umat muslim di dunia termasuk sebagian besar penduduk Kabupaten Luwu Utara.

Salah satu diantara berbagai keberkahan yang dihadirkan yakni, lahirnya para pedagang baru dengan memanfaatkan waktunya berjualan makanan dan minuman musiman.

Seperti halnya di Luwu Utara, banyak bermunculan pedagang dadakan yang notabenenya adalah kaum ibu-ibu yang sebelumnya, mereka hanya berstatus sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT).

Para IRT ini, menjalankan aktivitas dagangannya berskala mikro dengan memodali usahanya secara mandiri.

Kegiatan tersebut, selain menghasilkan keuntungan bagi pedagang, pun juga membawa dampak positif bagi kalangan umum karena telah hadir dan menjadi penggerak roda perekonomian di Ibu Kota Kabupaten Luwu Utara.

Seperti ungkapan salah seorang pedagang yang menjual takjil, Yani dengan usia 40 tahun, mengaku bersyukur dengan berkah Ramadhan karena makanan dan minumannya, kerap terjual habis.

“Alhamdulillah, setiap hari ada 400 jenis makanan dan minuman yang kami jual, dan selalu habis terjual,” ungkap Yani ke awak media di seputaran Bandar Udara (Bandara) Andi Djemma Masamba, Minggu (02/04/2023).

Yani menuturkan, dirinya hanya menggunakan peralatan jualan seadanya yakni, dengan memakai meja kecil dan payung pelindung, ia mampu menjual berbagai varian makanan dan minuman.

Diatas meja miliknya itu, Yani nampak menyajikan minuman es, pisang ijo, es buah, kue-kue basah, gorengan, dan aneka kuliner lainnya. “Alhamdulillah, tahun ini lebih ramai, setiap hari selalu ramai dengan pembeli,” tuturnya.

Mengenai keuntungan dagang, selama Bulan Ramadhan, Yani menyebutkan angka modalnya senilai Rp200.000 dan mendapatkan keuntungan, Rp300.000 hingga Rp400.000 setiap harinya.

“Kalau di hari kerja, bisa lebih banyak. Bahkan pukul 14.00 sudah mulai banyak pembeli dari kalangan pegawai,” kata pedagang takjil di sekitar Bandara Andi Djemma Masamba ini.

Selain Yani, seorang IRT asal Kappuna bernama Iin (31) juga sebagai pedagang di wilayah itu, mengaku menjual takjil sekitar 400 jenis dengan modal Rp100.000, dirinya sampai meraup keuntungan Rp200.000 perhari.

“Alhamdulillah, sebenarnya tidak banyak, tetapi kami sudah sangat bersyukur dapat menjual takjil, sehingga sedikit banyak dapat menghidupkan ekonomi keluarga kami,” ucapnya.

Diketahui, para pedagang takjil mulai beraktivitas setiap sore (selama bulan Ramadhan) pukul 15.00 Wita, di sepanjang Bandara Andi Djemma Masamba yang lokasinya, terletak di tengah-tengah Kota Masamba.