Meretas Bayang Hitam
lama kami meliburkan diri
begitu banyak cerita tersangkut di tenggorokan
mencekat lewati pita suara menari-nari ingin memproduksi suara
lihatlah ulahmu menarik pelatuk emosi
kuanggap kau penuh pekerjaan saat kau nyatakan perang
lautan kisah kau benamkan di dasar sana
kau tebarkan tuba dan hoaks bak spora
sampai kapan kau bergelimang dosa
semua memenjarakanmu dalam tirani durjana
hujan hari ini menyemai kehangatan
mengikuti alun menuju pelabuhan ke muara tenang
saat kuharus berenang dengan tangkai akanan
aku sirami dengan kesejukan lagu perangmu
rebahlah saja pada angin semenjana
retaslah bayang hitam di nadir gelapmu
jujur pada diri pasti semuakan berganti
(Depok, 20 Maret 2019)