PALOPO, Kapitanews.id — Mengunjungi sekolah sebagai program Police Goes to School adalah salah satu upaya Polres Palopo dalam mengantisipasi kenakalan remaja, sekaligus melakukan sosialisasi terkait Operasi Zebra 2022.
Siswa-siswi SMA Negeri 1 Palopo tampak bersemangat dan antusias mengikuti kegiatan “Police Goes to School” yang diselenggarakan oleh Polres Palopo, Senin (10/10/2022) pagi tadi di lapangan upacara sekolah yang dipimpin langsung oleh Kapolres Palopo AKBP DR (C). H. Muh. Yusuf Usman SH., SIK., MT.
Kapolres Palopo dalam sambutannya menyampaikan pesan kepada para pelajar agar menggunakan waktunya di sekolah untuk belajar, waspada narkoba, menghindari perkelahian dan tawuran serta menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.
“Gunakan waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat dan mencegah serta menghindarkan diri dari korban dan perilaku kejahatan,” kata Kapolres Palopo. Lebih lanjut ia juga mengajak kepada guru-guru untuk bersama-sama membentengi anak-anak dari hal-hal negatif dengan meningkatkan iman dan takwa untuk membekali pengetahuan agama yang cukup.
Kapolres Palopo menjelaskan bahwa kegiatan ini untuk membekali pengetahuan kepada para pelajar, tentang anacaman hukum terhadap perilaku pelaku tindak pidana dan mengenai Operasi Zebra 2022 dengan peraturan dan tata cara berlalu lintas yang baik dan benar.
“Dengan demikian, kegiatan sosialisasi ini bisa menumbuhkan pengertian dan kesadaran kepada pelajar untuk disiplin dan tertib berlalu lintas, dalam rangka menciptakan Kota Palopo yang aman dan tertib,” ungkapnya.
Untuk itu, Kapolres Palopo bersama PJU dan Perwira lainnya melakukan Police Goes to School dengan mensosialisasikan Undang-Undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan kepada seluruh siswa, demi mencegah terjadinya patalitas kecelakaan di wilayah hukum Polres Palopo. Ini terkait dengan Polri melaksanakan operasi Zebra 2022 yang dilaksanakan selama 14 hari dari tanggal 3 sampai dengan 16 Oktober 2022 secara serentak di seluruh Indonesia.
“Setiap pengendara wajib menggunakan helm SNI, tidak berboncengan 3 (tiga), jangan melawan arus, jangan berkendara bagi anak di bawah umur, saat berkendara tidak menggunakan handphone, serta batas kecepatan jangan terlalu tinggi, dan tidak minum miras.” Jelasnya.
Sekolah dan guru diharapkan bisa memantau, mengawasi, serta menjaga keamanan dan keselamatan peserta didik saat di dalam juga di luar lingkungan sekolah. Selain itu, dianggap perlu menjalin kerja sama dengan orang tua atau wali murid dengan tujuan untuk memastikan bahwa putra dan putrinya mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan ketentuan.
“Kita harap untuk adik-adik pelajar tetap semangat dan rajin belajar. Ikuti kegiatan yang positif untuk mendukung tercapainya masa depan,” tutupnya.
