JAKARTA, Kapitanews.id – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengatakan China dan Amerika Serikat (AS) menjadi dua negara yang memborong crude palm oil (CPO) RI di tengah pelemahan permintaan dari Eropa.
Data tersebut disampaikan oleh Ketua GAPKI Eddy Martono. Ia bahkan menyebut China menjadi pasar potensial sawit RI.
“Ekspor negara tujuan Eropa masih turun, kemudian ekspor USA naik. Ekspor China, India, Pakistan, dan Bangladesh tetap bertahan. China pasar cukup besar di kita,” tutur Eddy di Grand Hyatt Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (14/4).
Ia menambahkan sepanjang 2022, Indonesia mengekspor CPO ke China sebesar 6,35 juta ton. Catatan tersebut membuat Negeri Tirai Bambu memimpin klasemen negara tujuan ekspor sawit RI, mengungguli India dengan 5,54 juta ton.
Sedangkan AS ada di urutan keempat dengan 2,28 juta ton. Jumlah tersebut meningkat dari 2021 yang hanya 1,96 juta ton.
Meski mendapatkan banyak permintaan dari China, Eddy menyebut Indonesia harus tetap menjaga kestabilan permintaan pasar utama sawit RI. Ia dengan spesifik mewanti-wanti agar jangan sampai permintaan India menurun.
“Sawit kita benar-benar karunia Allah. India mungkin sehebat-hebatnya dia menanam juga pasti produksinya juga terbatas. Karena memang yang paling cocok sawit itu Indonesia-Malaysia, di sekitar khatulistiwa. Mereka (India) mungkin bisa (menanam sawit), tapi produktivitas tidak bisa seperti kita,” terang Eddy selepas acara.
Dalam dua bulan terakhir, Eddy menyebut ekspor minyak kelapa sawit RI naik ke negara-negara, seperti China, Bangladesh, dan Belanda. Sedangkan penurunan permintaan datang dari India, Italia, Malaysia, Pakistan, dan AS.
Pada Januari 2023 total ekspor CPO RI mencapai 2,94 juta ton. Angka tersebut turun sedikit pada Februari lalu menjadi 2,91 juta ton.
Eddy mengatakan penurunan ekspor sawit terjadi karena harga saat ini rendah. Selain itu, rasio antara Domestic Market Obligation (DMO) dengan ekspor naik dari 1:8 menjadi 1:6 yang membuat beban ekspor bertambah.
Artikel ini telah terbit di :
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230414194648-92-937992/china-dan-as-jadi-pemborong-sawit-indonesia