Bawaslu Luwu Utara Terima AMAN Sebagai Lembaga Mitra Pemantau Pemilu

Saat penyerahan berkas administrasi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) kepada Ketua Bawaslu Luwu Utara di Kantor Bawaslu Kabupaten Luwu Utara, Kamis (09/03/2023). Foto: Kapitanews.id/Ewn

LUWU UTARA, Kapitanews.id – Bawaslu Kabupaten Luwu Utara menerima Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) sebagai lembaga kerjasamanya dalam pelaksanaan pengawasan dan pemantauan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan kepemiluan tahun 2024 mendatang.

Penerimaan AMAN ini, dipimpin langsung oleh Ketua Bawaslu Luwu Utara, Sriwati Sukma Dinengsi di Kantor Bawaslu Kabupaten Luwu Utara, Kamis (09/03/2023) dini hari.

Pada kesempatan itu, Sriwati mengaku bahwa dirinya sangat mengapresiasi niatan baik dari lembaga AMAN tersebut karena telah bersedia membantu pihaknya secara sukarela untuk melakukan upaya-upaya pemantauan kegiatan kepemiluan di dalam wilayahnya.

“Memang, kami sangat membutuhkan bantuan dari berbagai elemen dalam pengawasan kepemiluan karena kalau hanya dari pihak kami yang jalan, itu sangat terbatas,” ucap Sriwati.

“Jadi ke depan nantinya, saat pelaksanaan pengawasan atau pemantauan di lapangan, lambaga yang telah terdaftar sebagai mitra Bawaslu khususnya di wilayah Luwu Utara akan menggunakan id card, jalan beriringan dan saling bergandengan dengan Bawaslu kabupaten, termasuk pengawas tingkat kecamatan bahkan sampai di tingkatan desa-desa ataupun kelurahan,” tambah Ketua Bawaslu Kabupaten Luwu Utara ini.

Sementara itu, Kordinator Pemantau Pemilu (AMAN) Luwu Utara, Abd. Wahid S. mengungkapkan bahwa, kehadiran lembaganya tersebut merupakan salah satu bentuk akuntabilitas terhadap pemenuhan hak-hak masyarakat dimomentum pesta demokrasi yang akan datang, lebih khususnya di daerah Luwu Utara.

“Sesuai dengan hasil kongres Aliansi Masyarakat Adat Nusantara yang baru saja selesai di selenggarakan di Papua, melahirkan sebuah rekomendasi salah satunya adalah, bagaimana kemudian anggota AMAN di setiap daerah harus terlibat aktif untuk merespon pemilu,” ungkap Wahid.

“Sehingga langkah yang kami lakukan untuk menjadi pemantau pemilu adalah, proses implementasi untuk merespon pemilu sehingga ikut melakukan pemantauan seluruh proses tahapan pemilu, terutama memastikan pemilu berjalan dengan jujur, adil dan demokratis,” tambahnya.

“Selain menjadi pemantau pemilu, AMAN juga mendorong seluruh kader di tiap-tiap daerah yang punya potensi untuk bertarung di politik elektoral, baik menjadi calon legislatif ataupun kepala daerah,” lanjut Kordinator Pemantau Pemilu (AMAN) di wilayah Luwu Utara ini.

Lebih jauh, ia juga menjelaskan maksud keterlibatannya dalam pelaksanaan pemantauan tahapan-tahapan Pemilu yakni, agar masyarakat adat atau pihaknya, dapat berpartisipasi dan ikut serta pada Pemilu mendatang.

“Begitupun untuk berjuang mengisi jabatan komisioner di lembaga pemilu, agar turut serta memastikan masyarakat adat tidak terhambat hak-hak politiknya dalam pemilu,” tutupnya.

Diketahui, lembaga relawan yang kini telah terdaftar sebagai mitra Bawaslu Kabupaten Luwu Utara ada 5, di antaranya ialah Lembaga Study (LS) Visi Nusantara (VINUS), HMI Komisariat I La Galigo, Kohati Komisariat I La Galigo, Lembaga Disabilitas dan juga AMAN.